Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
STIT Madina Sragen

Program Beasiswa Satu Desa Satu Sarjana, STIT Madina Sragen Ingin Meningkatkan SDM di Sragen

Sragen — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen menggagas program unggulan bertajuk “Satu Desa Satu Sarjana” sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Sragen. Program ini secara resmi dibahas dalam pertemuan antara STIT Madina Sragen dengan DPRD Sragen yang digelar di Aula Serbaguna DPRD Sragen pada Selasa (2/7/2024).

Ketua STIT Madina Sragen, Latifah, menjelaskan bahwa program Satu Desa Satu Sarjana ditujukan bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu yang tinggal di wilayah pinggiran Sragen. Beasiswa ini menyasar desa-desa di perbatasan seperti Sragen-Karanganyar, Sragen-Ngawi, Sragen-Grobogan, dan Sragen-Boyolali.

“Kalau dihitung, biaya kuliah sampai lulus di STIT Madina bisa mencapai Rp20 juta, belum termasuk biaya pengembangan. Bagi mahasiswa yang diterima dalam Program Satu Desa Satu Sarjana, tidak ada biaya sepeser pun yang dibebankan. Semua biaya kuliah gratis. Syarat utamanya berasal dari keluarga kurang mampu, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari desa,” jelas Latifah.

Program ini telah berjalan dan saat ini telah dinikmati oleh 10 mahasiswa. Mereka terdiri dari empat mahasiswa di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan enam mahasiswa di Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

STIT Madina Sragen berharap, melalui program ini akan lahir sarjana-sarjana muda dari pelosok desa yang kelak mampu membawa perubahan positif bagi daerah asalnya, sekaligus mendorong pemerataan akses pendidikan tinggi di Kabupaten Sragen.

Kabar Sekolah Lainnya