stitmas – STIT Madina Sragen https://stitmadinasragen.ac.id Thu, 31 Jul 2025 04:36:38 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.8.2 https://stitmadinasragen.ac.id/wp-content/uploads/2025/07/logo-stit-size-kecil.png stitmas – STIT Madina Sragen https://stitmadinasragen.ac.id 32 32 STIT Madina Sragen Gelar Kegiatan Rutin Khatmil Qur’an, Perkuat Syiar Islam dan Literasi Qur’an https://stitmadinasragen.ac.id/stit-madina-sragen-gelar-kegiatan-rutin-khatmil-quran-perkuat-syiar-islam-dan-literasi-quran/ Wed, 23 Jul 2025 16:16:18 +0000 https://stitmadinasragen.ac.id/?p=6321 Sragen – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen kembali menyelenggarakan kegiatan rutin Khatmil Qur’an yang berlangsung penuh khidmat pada Rabu (23/7/2025). Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Yayasan Perkasa Nusantara ini dilaksanakan di Aula STIT Madina Sragen, dan diikuti oleh santri, mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum.

Acara ini merupakan bagian dari upaya penguatan syiar Islam dan literasi Al-Qur’an di lingkungan akademik dan sosial masyarakat. Dalam suasana religius yang penuh kekhusyukan, peserta bersama-sama menuntaskan bacaan Al-Qur’an secara berurutan sebagai bentuk penghayatan terhadap ajaran Islam dan pembinaan spiritual yang berkelanjutan.

Ketua STIT Madina Sragen, Dr. Latifah Permatasari Fajrin, M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi antara kampus dan lembaga masyarakat yang telah aktif menyemarakkan nilai-nilai Al Qur’an di lingkungan pendidikan.

“Rutinitas Khatmil Qur’an setiap Rabu Legi menjadi pengingat bahwa kampus bukan hanya tempat menuntut ilmu dunia, tetapi juga wahana untuk menanamkan nilai-nilai ilahiyah. Al-Qur’an adalah cahaya peradaban. Kandungan hikmah di dalamnya selalu relevan untuk membimbing kemajuan ilmu sepanjang zaman. Sebagai civitas akademika, kita memiliki tanggung jawab untuk menghidupkan nilai-nilai Qur’ani, baik dalam kehidupan pribadi, institusi, maupun sosial kemasyarakatan,” terang Dr. Latifah.

Sementara itu, perwakilan panitia dari Komunitas Mahasiswa Pecinta Qur’an dan Tilawah STIT Madina Sragen, Munarista, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan keagamaan mahasiswa yang dikemas melalui kolaborasi aktif antara kampus dan masyarakat.

“Kami berharap semangat Qur’ani terus tumbuh dan berkembang, khususnya di kalangan mahasiswa, santri, dan masyarakat luas. Khataman ini merupakan ikhtiar kami dalam menghadirkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan kampus dan sosial. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan membersamai kegiatan ini,” ujar Munarista.

STIT Madina Sragen berkomitmen menjadikan kegiatan Khatmil Qur’an sebagai program rutin yang tidak hanya membangun kedekatan spiritual dengan Al-Qur’an, tetapi juga menjadi kekuatan moral dalam membentuk karakter unggul civitas akademika yang Qur’ani dan berintegritas.

]]>
Program Beasiswa Satu Desa Satu Sarjana, STIT Madina Sragen Ingin Meningkatkan SDM di Sragen https://stitmadinasragen.ac.id/program-beasiswa-satu-desa-satu-sarjana/ Tue, 02 Jul 2024 15:25:06 +0000 https://stitmadinasragen.ac.id/?p=1399 Sragen — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen menggagas program unggulan bertajuk “Satu Desa Satu Sarjana” sebagai bentuk kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Sragen. Program ini secara resmi dibahas dalam pertemuan antara STIT Madina Sragen dengan DPRD Sragen yang digelar di Aula Serbaguna DPRD Sragen pada Selasa (2/7/2024).

Ketua STIT Madina Sragen, Latifah, menjelaskan bahwa program Satu Desa Satu Sarjana ditujukan bagi generasi muda dari keluarga kurang mampu yang tinggal di wilayah pinggiran Sragen. Beasiswa ini menyasar desa-desa di perbatasan seperti Sragen-Karanganyar, Sragen-Ngawi, Sragen-Grobogan, dan Sragen-Boyolali.

“Kalau dihitung, biaya kuliah sampai lulus di STIT Madina bisa mencapai Rp20 juta, belum termasuk biaya pengembangan. Bagi mahasiswa yang diterima dalam Program Satu Desa Satu Sarjana, tidak ada biaya sepeser pun yang dibebankan. Semua biaya kuliah gratis. Syarat utamanya berasal dari keluarga kurang mampu, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari desa,” jelas Latifah.

Program ini telah berjalan dan saat ini telah dinikmati oleh 10 mahasiswa. Mereka terdiri dari empat mahasiswa di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan enam mahasiswa di Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

STIT Madina Sragen berharap, melalui program ini akan lahir sarjana-sarjana muda dari pelosok desa yang kelak mampu membawa perubahan positif bagi daerah asalnya, sekaligus mendorong pemerataan akses pendidikan tinggi di Kabupaten Sragen.

]]>